Tuesday 24 January 2017

I Know You Love Me When .....

Sore ini suami mengajak saya untuk keluar bersama. Saya pikir kami akan jalan-jalan ke suatu tempat dengan pemandangan indah, atau mengajak makan diluar, atau bahkan berbelanja (#ngarep). Tapi nyatanya suami mengajak keluar hanya untuk membeli pulsa, dan setelah itu pulang lagi. Itulah suami saya. Kemanapun ia pergi, pasti selalu mengajak saya (dan Saleha tentunya) walaupun hanya untuk beli pulsa.

Sekilas nampak aneh. Bayangkan saja. Kemanapun dia pergi, pasti istrinya harus ikut (kecuali ke tempat-tempat yang tidak memungkinkan bagi saya untuk ikut, seperti majlis-majlis atau perkumpulan khusus laki-laki). Bahkan terkadang saya merasa tak ingin ikut karena berpikir, "ah cuma kesana, dia juga bisa sendiri. Koq, protektif sekali?"

Menghadapi situasi seperti ini saya jadi ingat pada buku yang pernah saya baca. Buku pemberian seorang kawan sebagai hadiah pernikahan kami. Gary Chapman menulis sebuah buku tentang pernikahan berjudul The Five Love Languages (Lima Bahasa Kasih). Saya pun mencari kembali di rak buku dan membacanya lagi.

Dalam buku tersebut, ada lima cara orang menyampaikan cinta dan kasih sayangnya. Cinta bukan hanya sekedar diucapkan, tapi juga dipraktekkan dalam sikap terhadap pasangan. Penyampaian bahasa kasih dengan cara-cara yang berbeda seringkali menimbulkan kesalah pahaman dan pertengkaran apabila pasangan tidak menyadarinya.

Lima Bahasa atau Lima Cara Penyampaian cinta tersebut, diantaranya:

1. Kata-kata Pendukung (Pujian)   
  Seseorang mengungkapkan kasih sayangnya dengan memberikan pujian dan kalimat-kalimat yang menyenangkan. Bisa jadi juga kalimat rayuan atau kalimat bernada romantis. Ada beberapa orang yang senang sekali memuji pasangan. "Kamu begitu cantik," "Kamu adalah satu-satunya yang kucintai," "Aku sayang kamu," "Aku selalu mendukungmu." "Aku akan menjadi pelindungmu," "Tak ada perempuan lain di hatiku selain kamu."
Bagi beberapa orang, hal itu hanyalah "rayuan gombal" atau hanya bualan. Tapi bagi beberapa yang lain, itulah bahasa cinta mereka. Memuji pasangan dan memberikan kalimat-kalimat yang menyenangkan, adalah salah satu cara untuk mengungkapkannya.

2. Saat-saat yang Mengesankan (Waktu yang Berkualitas)
     Mereka yang memiliki bahasa kasih ini mengekspresikan cinta dan kasih sayangnya dengan menghabiskan waktu bersama pasangan. Sekedar duduk-duduk bersama pasangan sambil menonton televisi sudah cukup bagi mereka. Pergi bersama pasangan ke suatu tempat dan makan bersama, adalah bentuk perwujudan rasa sayangnya. Mengajak mengobrol 5-10 menit sebelum tidur sembari bertatapan, sudah sangat mengaduk-aduk hatinya. Inilah bahasa kasih mereka. Yang mungkin bagi beberapa orang dianggap sesuatu yang biasa saja, namun bagi mereka, inilah cinta yang mereka sampaikan.

3. Memberikan Hadiah
     Sering melihat pasangan yang selalu memberi bunga? Pasti. Inilah bahasa kasih mereka. Hadiah. Mereka merasa, bahasa cintanya akan tersampaikan jika mereka memberikan sesuatu pada pasangan. Memberikan bunga mawar, memberikan apa yang sedang diinginkan pasangan, bahkan sampai membuatkan dengan tangannya sendiri. Bahasa kasih ini memang paling sering membuat wanita meleleh. Siapa yang tak suka hadiah? Tapi ada juga beberapa orang yang tidak suka diberi hadiah.

4. Pelayanan
     Memijat kaki istri, menyiapkan air hangat untuk mandi istri, memperlakukan pasangan seperti raja/ratu. Ya, inilah bahasa kasih mereka. Mereka mengungkapkan kasih sayangnya dengan melayani pasangan. Seringkali sang suami meminta istri untuk diam saja, dan dia yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Memijat kaki istrinya yang sedang lelah. Mengambilkan sepatu istri dan memasangkannya saat akan pergi keluar. (Saya nulis part ini langsung merinding.. What a beautiful husband..)

5. Sentuhan Fisik
     Mungkin ini bahasa kasih yang cukup banyak dipraktekkan. Seseorang mengungkapkan cintanya dengan menyentuh pasangannya. Memegang tangannya, mencium keningnya, memeluknya, bahkan menggandengnya saat berjalan bersama. Orang pasti bisa melihat bahwa ini jelas-jelas ungkapan cinta. Orang yang memiliki bahasa kasih ini tak akan segan menunjukannya di depan orang lain. Namun orang yang bahasa kasihnya bukan sentuhan fisik, pasti merasa risih dan tak nyaman jika hal ini dilakukan dihadapan orang lain.

Itulah cara-cara mereka menyampaikan kasih sayangnya pada pasangan. Sore ini, suami saya menunjukkan bahasa kasih "Waktu yang Berkualitas" pada saya. Sekedar naik motor bersama sudah menunjukkan bahwa ia ingin terus bersama saya. Kemanapun dia pergi, selalu mengajak saya. Tidak ingin jauh-jauh dari pasangannya. Saya pun harus memahami keinginannya dan memahami bahwa itu adalah bahasa kasihnya, bukan sikap "protektif" yang sempat terlintas dalam benak saya.

Satu orang, tidak hanya memiliki satu bahasa kasih. Mereka bisa saja punya 2 atau 3, bahkan sampai 5 bahasa kasih. Selain Waktu yang Berkualitas, suami saya sering mengungkapkan bahasa kasihnya dengan pelayanan. Memijat kaki dan punggung saya, membiarkan saya bersantai dan mengerjakan semua pekerjaan rumah, memasangkan kaus kaki dan sepatu saya saat hendak keluar, membawakan tas belanja, dll. Kata-kata pendukung atau pujian pun terkadang sering ia sampaikan.

Untuk bahasa kasih dengan hadiah, suami saya termasuk orang yg jarang sekali melakukannya. Apalagi sentuhan fisik. Menggandeng tangan saya saat berjalan diluar? Itu adalah hal yang hampir tidak mungkin dilakukannya, hehehehe.. Mungkin dengan alasan etika dan kesopanan, atau pardah, atau memang dia malu menunjukkannya di depan orang lain. Tapi pada dasarnya, itu memang bukan bahasa kasihnya. Dan saya pun harus memahami itu. Toh, ia mengungkapkannya dengan cara yang lain yang lebih membuat jantung saya berdebar.. Hehehehe

Jadi, ketika pasangan anda melakukan sesuatu untuk anda, berpikirlah bahwa itu bahasa kasihnya. Ia sedang menunjukkan rasa sayangnya pada anda. Meskipun cara itu bukanlah cara yang anda harapkan, menghargai betapa cintanya ia pada anda justru akan membuat anda bahagia.

Lalu, yang mana bahasa kasih pasangan anda?????


I Know You Love Me When ..................

No comments:

Post a Comment