Friday 1 March 2019

Beragam Suku yang ada di Sulawesi Utara

Pertama kali saya menginjakkan kaki di Sulawesi Utara pada bulan Agustus 2013. Dan itu adalah kali pertama saya melakukan perjalanan dengan orang baru yang akan terus saya temui setiap hari dan yang selalu dilihat pertama kali saat pagi hari (😅 deskripsinya kepanjangan.. maksudnya itu 'suami')..

Dulu saya beranggapan bahwa penduduk asli Sulawesi Utara hanya satu jenis saja, yang kulitnya putih, perawakannya tinggi besar dan mulus-mulus.. Ternyata,,, tak sesederhana itu.. Mungkin inilah realisasi dari pepatah "Experience is the best teacher".. Karena kalau saya tidak terjun langsung dan mengalaminya, mungkin saya tidak akan pernah tahu secara mendetail keragaman suku bangsa Indonesia ini..

Tahun lalu saya sempat share mengenai suku yang ada di Sulawesi Utara di IG Story, dan responnya lumayan ramai.. Ada beberapa yang DM dan meminta untuk dibuat tulisan lengkap tentang ini.. Akan tetapi karena kesibukan tak berujung dan banyaknya agenda tanpa henti (read: belum ada mood untuk nulis 😂), jadi baru bisa nulis lagi sekarang.. Bisa dilihat dari penampakan blog saya yang sudah lumutan dan penuh sarang laba-laba.. Terakhir nulis tahun 2017 (Lama bangettt.. malu 😳😣)..

Oke kembali ke bahasan Suku.
Sudah sering dengar pastinya kan yaaa, kalau orang-orang Sulawesi Utara terkenal Cantik-cantik dan Percaya diri.. That's right..
Di postingan kali ini saya akan membahas mengenai suku-suku yang ada di Sulawesi Utara.. Namun, ini hanya sebatas yang saya ketahui dan saya temukan saja.. Mungkin sebenarnya ada banyak lagi suku disini yang belum saya ketahui..

***********

1. Suku Mongondow

Suku yang pertama kali saya ketahui dan berinteraksi langsung dengan saya adalah suku Mongondow.. Ya, karena tempat tugas suami saya berada di Kab. Bolaang Mongondow, tepatnya di Desa Konarom, Kec. Dumoga Tenggara.. Lokasinya cukup jauh dari Ibukota Provinsi.. Sekitar 4-5 jam perjalanan darat dari Kota Manado..

Pasti banyak yang belum mengenal Suku Mongondow ya? Yuppp, saya juga baru tahu ada nama Suku Mongondow setelah berada disini.. Dan ini benar-benar pengalaman yang luar biasa bagi saya, bisa mengenal dan berinteraksi dengan Suku Mongondow..

Jadi, Suku Mongondow adalah Suku asli di Sulawesi Utara.. Dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama Bolaang Mongondow.. Kalau mau lihat sejarahnya, silahkan Googling saja.. 😊
Mayoritas suku Mongondow beragama Islam..

Bila teman-teman mendengar nama orang seperti Mokoagow, Manopo, Mokodompit, Pontoh, Mokodongan, Damopolii, Mutu, Bahansubu, Mokoginta, Mamonto, yakinlah bahwa mereka adalah Suku Mongondow..
Di Sulut, nama keluarga disebut, "FAM".. Saya sempat berpikir, mungkin ini diambil dari bahasa Inggris Family?
Sama seperti "Marga" di Batak, nama keluarga di Sulut disematkan secara turun temurun melalui garis keturunan laki-laki..

Suku Mongondow sangat menjunjung tinggi "Bobasaan" (read: bo-ba-sa-an) yaitu 'cara menyampaikan sesuatu.. Misalnya, kalau mau mengundang seseorang untuk suatu acara, harus datang langsung ke rumah orang tersebut dan menyampaikan maksudnya dengan bahasa yang jelas dan baik.. Pada intinya, suku Mongondow sangat menjunjung tinggi komunikasi antar sesama, jangan sampai ada kesalahpahaman.

Suku Mongondow khususnya, dan warga Sulawesi Utara umumnya, sangat senang berkumpul dan membuat acara-acara.. Jarang sekali acara dilaksanakan di Gedung dengan Catering/EO.. Kebanyakan acara seperti pesta,dll dilaksanakan di halaman rumah, dan yang memasak dan menyiapkan segala macam akomodasinya adalah para tetangga.. Tak heran jika suku Mongondow sangat menjaga hubungan bertetangga..

Suku Mongondow pun sangat cinta kebersihan.. Ini nyata, karena selalu saya lihat disini orang-orang senang bersih-bersih rumah, dari mulai pekarangan hingga ke dalam rumah.. Mereka punya slogan "Lipu Modarit, Lipu Mosehat" (Kampung bersih, Kampung sehat).. Kota Kotamobagu sudah beberapa kali mendapatkan piala Adipura hingga tahun 2018 ini..

Untuk bahasa memang cukup sulit, karena sangat jauh dengan bahasa kami.. Akan tetapi kami paham sedikit..
Ciri khas bahasa mongondow, huruf "R" dibaca samar seperti pengucapan R dalam bahasa Inggris.. Dan beberapa kata di Sulut adalah serapan dari bahasa Inggris..
Contoh:
Selimut = Blanket
Garpu = Fork
Korek Api = Matches, dll

Itu beberapa bahasa populer di Sulut..
Kalau bahasa asli mongondow contohnya seperti ini:
Moloben (dibaca 'moroben' dengan pelafalan R seperti bahasa Inggris) = Besar.
Mointok = kecil
Molunat = cantik
Mopatu = panas/gerah
Mongaan = makan
Dll..

Untuk masakan, jangan ditanya.. Masakan mongondow luar biasa lezat nyaa.. Lidah saya sangat cocok dengan masakan Sulut. Masakan Sulut kaya akan rempah-rempah dan citarasa pedas.. Makanannya membangkitkan selera.. Yang suka wisata kuliner, saya sangat rekomendasikan makanan khas Sulut.. nilainya 10/10👍👍👍
Ada beberapa masakan khas Sulut yang sudah bisa saya buat sendiri: Ikan Woku Blanga, Sayuran santan, Bubur Manado, Ikan Cakalang fufu Saus, dll..
Adapun masakan yang sangat saya sukai tapi belum coba masak sendiri:
Sambal (perpaduan kentang, kacang tanah, dan daging/ikan, digoreng pakai bumbu khas),
Rica-rica (Baik ayam, daging kambing, danging sapi),
Asam manis (sebenarnya gampang, tapi saya belum coba buat),
Sate garo (daging dipotong dadu2 dengan bumbu kacang khas, rasa bumbunya sangat berbeda dengan sate madura atau sate lainnya),dll..

Mungkin untuk kuliner akan saya buatkan thread khusus nantinya, karena Sulut sangat kaya dengan kuliner khas yang menggugah selera..

2. Suku Minahasa

Kalau suku ini pasti sudah sering dengar kan ya?? 😊 Yupp, suku Minahasa sangat identik dengan Manado, karena suku tersebut tinggal di Manado dan sekitarnya.. Suku Minahasa merupakan suku yang dominan di Sulut..

Suku minahasa memiliki ciri khas yang menonjol secara fisik.. Berbeda dengan warga Indonesia pada umumnya yang berkulit sawo matang dan perawakan mungil/standar, orang-orang di suku Minahasa berkulit putih dan perawakannya tinggi besar.. Selain itu kulit mereka rata-rata sangat mulus..

Sangat jarang kita temui suku Minahasa yang berkulit gelap, kecuali memang campuran dari suku lain atau terkena sinar matahari yang berlebih..

Tidak berbeda jauh dengan Suku Mongondow, orang-orang Minahasa senang berpesta dan bergotong-royong, membuat berbagai acara dan makan bersama..

Kalau saya perhatikan, baik Suku Mongondow dan Minahasa, mereka mudah sekali mengakrabkan diri.. Banyak berbicara dan bercanda.. Seringkali kalau kami datang ke suatu tempat yang sama sekali tak ada orang yang kami kenal, kami tak pernah merasa bosan.. Karena disana kami bertemu orang-orang dan mendengarkan mereka bercerita.. Kami tertawa bersama dan menikmati candaan mereka.. Padahal, itu mungkin pertama dan terakhirnya kami bertemu,, tapi rasanya sudah sangat dekat..

Membicarakan hal-hal yang tabu (bagi kami) adalah hal yang sudah biasa dibicarakan oleh mereka.. Mungkin karena mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, yang jarang dimiliki oleh orang lain.. Namun, hal itulah yang secara tak langsung membuat kami merasa dekat meski baru pertemuan pertama..

Orang Minahasa terkenal sangat pandai memasak.. Kita sering mendengar, apapun bisa dimakan oleh mereka.. Saya sering bertanya-tanya, "bagaimana mungkin mereka memakan semua hewan itu? Yang baunya anyir dan sepertinya tidak enak."
Kuncinya adalah pada bumbu masakannya.. Ya, orang minahasa terkenal bisa membuat bumbu masakan yang luar biasa.. bisa menghilangkan bau anyir dan membuat hewan tersebut enak dimakan.. Saya tidak pernah ikut merasakan, hanya dengar saja.. (Karena kami punya batasan mengenai hewan yang halal dan haram)

Baik suku Mongondow maupun Minahasa sangat memperhatikan penampilan.. Mereka sangat modis dan fashionable.. Bahkan di desa-desa mereka tak ketinggalan tren fashion.. Apapun yang mereka kenakan nampak cocok bagi mereka,, tidak terlihat norak sama sekali..
Begitupun dengan make up..  Kebanyakan dari mereka senang memakai make up dan merawat wajah dan tubuh mereka.. jadi, selalu terlihat bersih dan tidak kusam.. Saya salut dengan orang Sulut yang piawai dalam menjaga kebersihan diri.. Mereka wangi dan selalu terlihat fresh.. 👍👍👍

Nah untuk FAM minahasa yang saya tahu: Mandagi, Tawaa, Masengi, Sondakh, Karamoy, Wowor, Haling, Tahari, Sigar, Tambayong, Tuuk, Tahari, dan banyak lagi yang lainnya.. Biasanya selebritas tanah air dari Sulut kebanyakan orang Minahasa..

3. Suku JaTon

Nah, ada yang namanya suku Jaton ya?? Yuppp.. Jaton adalah singkatan dari Jawa-Tondano.. Tondano adalah nama tempat di daerah Minahasa.. Ini menarik karena suku ini merupakan campuran dari suku Jawa dan Minahasa yang kemudian menjadi suku tersendiri.. Masya Allah.. Indonesia kaya ya??? 🇮🇩

Sejarah singkatnya adalah pada zaman penjajahan Belanda, penasihat setia Pangeran Diponegoro, yaitu Kyai Modjo diasingkan oleh Belanda ke tanah Minahasa.. Kalau kita sering baca sejarah, kita pasti tahu betul bahwa Sulawesi Utara dahulu sering dijadikan tempat pengasingan para pejuang.. Kemudian, para pejuang yang diasingkan ini berbaur dengan suku asli setempat dan mulai melakukan pernikahan sehingga menghasilkan banyak keturunan.. Hal inilah yang mendasari terbentuknya suku Jaton..

Setelah suami dimutasi ke Desa Doloduo II, Kec. Dumoga Barat, 2 tahun lalu, maka kami pun banyak bergaul debgan suku Jaton.. Suku Jaton juga memiliki nama keluarga/ FAM,, diantaranya Kiay Modjo, Kiay Mastari, Tajeb/Thayeb, Mashanafi, Lakoro Maspeki, dll

Karena memiliki darah pejuang, orang Jaton memiliki kemauan yang keras dan semangat yang kuat.. Kebanyakan orang jaton sangat vokal dan cerdas..

4. Suku Gorontalo

Meskipun Gorontalo merupakan provinsi diluar Sulawesi Utara, namun dahulu Gorontalo merupakan bagian dari Sulut, sehingga keberadaab suku Gorontalo di Sulut sudah seperti suku asli.. Contohnya di daerah Bolaang Mongondow Selatan perbatasan dan Bolaang Mongondow Utara perbatasan, nama-nama tempat dan bahasa diambil dari nama-nama atau bahasa Gorontalo..

Suku Gorontalo memiliki legenda yang menyebutkan bahwa leluhur mereka berasal dari keturunan hulontalangi, atau orang yang turun dari langit, dan awalnya berdiam di gunung Tilongkabila, Bone Bolango.. Nama Hulontalangi kemudian berubah menjadi Hulontalo dan Gorontalo..

Suku ini memiliki bahasa dan dialek tersendiri, namun sampai saat ini saya belum paham bahasanya.. Mayoritas suku Gorontalo beragama Islam.. Dan seperti suku lainnya, mereka senang bergotongroyong dan memiliki jiwa sosial yang tinggi..

Untuk makanan khas nya tak kalah juga.. Saya sangat menyukai Binthe Biluhuta atau biasa disebut Milu Siram,, dan Ilabulo (orang mongondow menyebutnya Inambal).. ilabulo ini enak sekali, suami saya sampai punya penjual langganan.. harganya pun murah.. hanya 3ribu..

Bila penasaran,, silahkan googling dulu . Hehehheeh

5. Suku Sangir (dibaca Sanger)

Suku sangir merupakan suku asli di Sulawesi Utara.. Orang sangir membangun perkampungan di tepi laut dekat muara sungai.. Sebagian lagi memilih tinggal di lereng-lereng bukit atau pegunungan.. Kebanyakan bekerja sebagai nelayan di laut, dan sebagian memperoleh hasil pertanian di ladang..

Orang sangir dikenal sangat pemberani dan menguasai lautan.. Memang suku sangir banyak berdiam di kepulauan-kepulauan di daerah Sulut.. itu lhoo,, yang pulau-pulau kecil dekat Philipina.. hebat yaaa?

Tak banyak yang saya ketahui tentang suku sangir, hanya ada dua orang kakak beradik yang saya kenal bermarga Hontong..

***********

Selain suku-suku Asli di Sulawesi Utara, banyak juga suku pendatang yang merantau dan tinggal disini.. Jumlahnya pun sangat banyak, yaitu Suku Bugis, suku Jawa, Bali, dan bahkan Sunda pun ada.. 😊

Suami saya pun pernah bertemu dengan Suku Borgo, suku asli keturunan Portugis..

Kalau sering lihat videonya pak Presiden RI (Jokowi) saat blusukan, Jokowi sering menyebutkan ada begitu banyak Suku di Indonesia, dan selalu meminta menyebutkan 5 saja yang kita ketahui.. Seandainya saya ikutan, mungkin saya bisa dapat sepeda.. hehehehhe

Sangat bersyukur bisa tinggal dan menetap disini.. Banyak ilmu yang kami dapatkan dan pengalaman yang tak ternilai harganya.. Keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekayaan yang harus kita syukuri bersama..

Tuhan begitu kuasa menciptakan bangsa yang sangat beragam ini.. Dengan berbagai bahasa, karakter, dan kebudayaannya, namun bisa membentuk satu bangsa yang besar.. Salut kepada pemimpin negeri yang mampu mengayomi semua kalangan tanpa memandang suku, bahasa dan agama..

Semakin kita menggali, semakin banyak yang kita temukan..

Cinta Sulawesi Utara, Cinta Indonesia 💗💗💗💗💗

*Nb: ingin nambah foto-foto tapi harus cari2 dulu di memori 😁

No comments:

Post a Comment